CONTOH WAWANCARA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Disusun oleh :
1.
ANDI HAGA YOSUA ZENDRATO
2.
FERIANUS HAREFA
3.
MEIDILLA
JUSTINA GEA
4.
IRMINA IDAM SRINAYANTI GEA
Dosen pengampu : Yurman Waruwu, M.SI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ( FIP )
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( IKIP) GUNUNGSITOLI
T.A
2016/2017
WAWANCARA KE-1
Identitas yang diwawancarai
Nama : Melky (nama samaran)
Sekolah : SMP SWASTA PEMBDA GUNUNSITOLI
Kelas : IX
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Yang
melakukan wawancara
Nama :
Ferianus Harefa
Meidilla
Justina Gea
Irmina
Idam Srinayanti Gea
Fotografer : Andi Haga
Yosua Zendrato
Waktu
dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : Kamis, 1 September
2016
Waktu :
11.00 – selesai
Tempat :
SMP SWASTA PEMBDA GUNUNGSITOLI
Isi Wawancara
Konselor : Selamat
siang dek….
Konseli : Selamat
siang kak….
Konselor : Kami adalah mahasiswa dari IKIP jurusan BK,
kami ingin mewawancarai adek tentang masalah yang adek hadapi di sekolah.
Apakah kami boleh mewawancarai adek ?
Konseli : Boleh kak…
Konselor : Baik, perkenalkan nama saya meidilla, dan
disamping kiri saya namanya ferianus dan disamping kanan saya namanya irmina.
Bolehkah kami tahu nama adek siapa?
Konseli : Boleh kak…, nama saya Melky.
Konselor : Kalau boleh tahu kamu kelas berapa ?
Konseli : Saya kelas IX.
Konselor : Kamu tinggal dimana ?
Konseli : Saya tinggal di Afilaza bersama dengan
orangtua.
Konselor : Kamu berapa bersaudara ?
Konseli : Saya 3 bersaudara kak.
Konselor : Kalau boleh tahu pekerjaan orang tua kamu apa
?
Konseli : Bapak saya bekerja sebagai kuli bangunan
sedangkan ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Konselor : Trus, apa masalah yang sering kamu hadapi di
sekolah ?
Konseli : Saya sering terlambat membayar uang sekolah
kak.
Konselor : Setelah kamu mengalami masalah ini, apa upaya
yang kamu lakukan ?
Konseli : Upaya yang saya lakukan selama ini, saya ikut
membantu bapak saya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, tidak terlalu sering
karena bapak saya bekerja jika ada yang memanggilnya untuk membangun rumah.
Konselor : Kalau boleh tahu, apakah ada masalah lain yang
kamu hadapi dalam belajar ?
Konseli : Ada bang…, saya tidak menyukai mata pelajaran
matematika dan fisika atau mata pelajaran yang berhubungan dengan perhitungan.
Konselor : Kalau boleh tahu mengapa kamu tidak menyukai
pelajaran itu, apakah karena gurunya atau pelajarannya ?
Konseli : Begini bang…, saya tidak menyukai pelajaran
tersebut bukan karena gurunya melainkan saya sangat sulit mengerjakan soal-soal
perhitungan. Jadi, setiap ada tugas matematika ataupun fisika saya tidak
mengerjakannya.
Konselor : Trus..., bagaimana dengan guru yang mengasuh
mata pelajaran tersebut?
Konseli : Dari tindakan yang saya lakukan tersebut, saya
mendapat hukuman dari guru tersebut yaitu saya diberdirikan di depan kelas.
Konselor : Menurut kamu, apakah tindakan yang kamu
lakukan tersebut berdampak negatif atau positif terhadap prestasi belajarmu?
Konseli : Berdampak negatif kak…, karena bukan itu saja
yang saya alami. Saya juga terpengaruh dengan teman-teman saya baik yang di
sekolah maupun di luar sekolah untuk merokok. Dan jika ada tugas dari sekolah
saya tidak mengerjakannya karena saya sering diajak untuk keluar bermain sepak
bola, sehingga saya tidak sempat mengerjakan tugas.
Konselor : Setelah kami mendengar masalah yang dialami
oleh adek dan adek bersedia menceritakan masalah yang adek hadapi. Maka dari
masalah yang kamu hadapi, menurut kamu, apa yang harus kamu ubah dari sikapmu ?
Konseli : Saya harus membatasi pergaulan saya dengan
teman-teman, saya harus bisa berhenti untuk merokok serta berusaha mengerjakan
tugas meskipun pelajaran tersebut saya tidak menyukainya.
Konselor : Baiklah dek, apa yang kamu pikirkan itu sudah
sangat bagus dan kamu juga sudah mengetahui cara mengatasi masalah yang kamu
hadapi. Kami hanya berharap agar apa yang kamu pikirkan itu dapat kamu lakukan
dengan baik.
Konseli : Baik kak, saya akan melakukannya.
Konselor : Okelah dek, terimakasih atas waktu yang adek
berikan kepada kami, untuk bisa kami wawancarai. Kami sangat senang bertemu
dengan adek, mungkin di lain waktu kita bisa bertemu lagi.
Konseli : Iya kak, terimakasih….
Konselor + Konseli : Bersalaman……
Kesimpulan
Dari wawancara
diatas, kami menyimpulkan bahwa adek tersebut memiliki berbagai masalah baik
itu masalah ekonomi, belajar dan dalam pergaulan. Namun, pada wawancara diatas
kami hanya sebatas mengetahui masalah yang sedang dialami adek tersebut, kami
tidak terlalu mendalami bagaimana masalah tersebut terjadi. Pada
wawancara diatas adek tersebut sudah membuat keputusan untuk mengubah sikapnya
dalam hal bergaul, dan mungkin di lain waktu kami bisa mewawancarai adek
tersebut kembali untuk mengetahui apakah ada perubahan setelah dia mengubah
sikapnya, serta kami bisa lebih mendalami kembali masalah yang sedang dihadapi
adek tersebut.
WAWANCARA KE-2
Identitas yang diwawancarai
Nama : Karin (nama samaran)
Sekolah : SMKN 1 GUNUNGSITOLI
Kelas : XI
Jenis
Kelamin : Perempuan
Masalah yang
dihadapi berhubungan dengan kelompok
Yang
melakukan wawancara
Nama :
Andi Haga Yosua Zendrato
Meidilla
Justina Gea
Pembuat
Pertanyaan : Irmina Idam Srinayanti Gea
Fotografer : Ferianus Harefa
Waktu
dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : Jumat, 2 September
2016
Waktu :
18.00 – selesai
Tempat :
Desa Onozitoli Sifaoroasi
Daftar
wawancara
§ Apa permasalahan yang terjadi di
kelompokmu?
§ Apa yang kamu rasakan setelah
perdebatan yang kalian lakukan?
§ Apakah hubungan kalian masih renggang
sampai saat ini?
§ Bagaimana pendapat dia tentang
perdebatan kalian?
§ Apakah ada hal lain yang membuat kamu
berdebat dengan senior tersebut?
§ Apa ada masalah lain selain di
organisasi yang kamu alami?
§ Bagaimana perasaan kamu setelah
mendapat perlakuan dari guru tersebut?
§ Bagaimana pendapat kamu tentang
teman-teman yang tidak merespon kamu?
§ Apakah setelah membersihkan kelas,
kamu ada perasaan benci dengan guru tersebut?
§ Apa harapan kamu kepada teman-teman
saat ada tugas kelompok?
§ Bagaimana perasaan kamu ketika membenci guru tersebut?
§ Bagaimana harapan kamu dengan
organisasi kamu?
§ Menurut kamu, apakah saat melawan
guru itu tidakan yang salah atau tidak?
Isi Wawancara
Konselor : Selamat sore, silahkan
duduk.
Konseli : Terimakasih.
Konselor : Perkenalkan nama saya Meidilla dan ini teman
saya Andi.
Konselor : Apa yang boleh kami dengar dari ceritamu?
Konseli : Permasalahan saya ada di organisasi saya.
Jadi, di dalam organisasi tersebut kami mengumpulkan dana untuk membeli
keperluan kami, dan salah dari kami tidak mau mengumpulkan dana, sehingga saya
agak marah kepada teman saya tersebut. Dan muncullah perdebatan diantara kami
sampai hal ini dilaporkan ke kepala sekolah.
Konselor : Jadi, kamu bermasalah dengan salah seorang
senior, yang tidak mau mendengarkan apa yang kamu bilang. Jadi, kamu ikut
organisasi apa?
Konseli : Organisasi PASKAS.
Konselor : Sudah berapa tahun ikut organisasi PASKAS?
Konseli : Sudah hampir satu tahun setengah.
Konselor : Sekarang kamu kelas berapa?
Konseli : Kelas XI.
Konselor : Apa yang kamu rasakan setelah kamu berdebat
dengan senior kamu?
Konseli : Perasaan saya marah, kesal, mendongkol, karena
dia juga agak tidak suka dengan apa yang saya bilang.
Konselor : Apakah hubungan kalian sampai saat ini masih
renggang atau sudah baikan?
Konseli : Karena sudah ditangani oleh kepala sekolah,
maka hubungan kami mulai baikan karena ada teguran dari kepala sekolah. Karena
jika tidak diberikan saran mungkin hubungan kami kurang baik.
Konselor : Boleh tau kakak yang berdebat dengan kamu
cowok atau cewek?
Konseli :
Cowok.
Konselor : Tanggapan dia tentang perdebatan kalian
bagaimana?
Konseli : Tanggapan dia kurang baik, dia mengatakan saya
adalah cewek tidak baik, sok jadi pemimpin. Tapi, disini saya hanya sekedar
memberi pendapat.
Konselor : Apa cowok tersebut hanya berselisih dengan
kamu atau ke semuanya?
Konseli : Ke semuanya.
Konselor : Ok dek…itu kan masalah organisasi kalian, dan
memang dalam suatu organisasi harus ada kekompakan dan kita sesama senior harus
saling mendukung, kalau misalnya diantara kita tidak ada sepemahaman dengan
kita sebaiknya kita tidak melawannya dengan emosi. Tapi, itu kembali kepada
kalian, bagaimana cara kalian menyelesaikan masalah tersebut.
Konselor : Apa ada sifat lain yang membuat kamu berdebat
dengan senior tersebut atau masalah diantara kalian?
Konseli : Tidak ada, saya hanya emosi saja.
Konselor : Apa ada masalah lain selain di organisasi yang
kamu alami?
Konseli : Kalau masalah saya pernah melawan guru.
Konselor : Itu terjadi pada saat kelas berapa?
Konseli : Pada saat kelas sepuluh.
Konselor : Masalah tentang apa dan apa boleh diceritakan?
Konseli : Saat saya mengerjakan tugas kelompok , dimana
saya dipilih menjadi ketua dalam kelompok tersebut. Jadi, teman-teman saya
tidak menuruti apa yang saya katakan, sehingga pada saat penyerahan tugas saya
dipanggil kedepan dan guru menanyakan “mengapa saya tidak menyerahkan tugas”.
Jadi, saya jawab “Saya mengerjakan tugas tapi kalau teman-teman saya tidak
membantu bagaimana? Jadi, saya dibawa ke ruang BK, tapi saya tidak mau karena
itu bukan salah saya karena saya sudah mengatakan kepada teman-teman untuk
mengerjakan tugas. Jadi, guru tesebut menyuruh saya membersihkan kelas seorang
diri pada saat pulang sekolah.
Konselor : Bagaimana perasaan kamu ketika disuruh membersihkan
kelas ?
Konseli : Sakit hati, iri, maksudnya mengapa cuma aku
yang disuruh, kok yang lain tidak disuruh padahal aku gak bersalah.
Konselor : Bagaimana pendapat kamu tentang teman-teman
yang tidak merespon kamu?
Konseli : Saya berpikir positif saja kepada mereka.
Karena saya juga terlalu keras, sehingga membuat mereka sakit hati.
Konselor : Apakah setelah membersihkan kelas, kamu ada
perasaan benci dengan guru tersebut?
Konseli : Ada, tetapi dengan memahami keadaan tersebut
saya mulai menyadari bahwa saya terlalu keras. Jadi, menurut saya biarlah
mereka berprasangka buruk terhadap saya, tetapi saya enjoy saja.
Konselor : Boleh saya tau kamu punya sifat atau karakter
bagaimana?
Konseli : Saya orangnya disiplin dalam hal waktu,
orangnya agak keras dan cepat emosi. Tapi, kalau orang minta maaf saya langsung
memaafkan.
Konselor : Apa harapan kamu kepada teman-teman pada tugas
kelompok itu?
Konseli : Harapan saya, kita harus saling kerjasama,
baik itu masalah kecil kita harus saling membantu dan harus ada kekompakan.
Konselor : Apa di dalam sekolah kamu mempunyai teman
dekat atau gank?
Konseli : Kalau gank tidak ada tetapi teman dekat ada.
Konselor : Di saat tugas kelompok tadi, bagaimana cara
kamu dalam menyampaikan sesuatu di kelompokmu?
Konseli : Kalau misalnya di beri tugas saya berbicara
dengan baik kepada mereka.
Konselor : Apa respon dari teman-teman setelah kamu
mengatakan itu?
Konseli : mereka mengatakan “iya” tetapi, ada beberapa
orang yang tidak menghiraukan. Jadi, ada beberapa orang yang mengerjakan dan
yang lainnya hanya menunggu atau hanya sekedar diskusi.
Konselor : Apa harapan kamu di dalam kelompok ini, supaya
pada saat melakukan tugas kelompok dapat lancar?
Konseli : Saling kerjasama, kompak dan ada keseriusan
agar dalam mengerjakan tugas kita tidak terhambat.
Konselor : Menurut kamu, apakah sifat keras kamu ini
positif atau negatif?
Konseli : Menurut saya positif dan ada juga negatif.
Konselor : Bagaimana harapan kamu dengan organisasi kamu?
Konseli : Kita saling menghargai antara yang satu dengan
yang lain. Walaupun kita sederajat kita harus menghargai antara senior, pembina
dan junior.
Konselor : Menurut kamu, apakah saat melawan guru itu
tidakan yang salah atau tidak?
Konseli : Ya, itu
salah. Mungkin saat itu saya belum berpikir tetapi langsung menjawab perkataan
ibu tersebut, dan juga saya dalam keadaan emosi.
Konselor : Bagaimana
perasaan kamu ketika membenci guru tersebut?
Konseli : Ketika bertemu dengan guru tesebut saya cuek
dan tidak saling sapa dan tidak melihat guru itu karena benci.
Konselor : Apakah sampai sekarang kamu membenci guru
tersebut?
Konseli : Cuma 2 hari, karena sudah ada pemikiran bahwa
membenci guru itu tidak baik.
Konselor : Apa yang membuat kamu berbaikan dengan guru tersebut?
Konseli : Saya mendapat nasehat dari guru agama.
Konselor : Apa yang dikatakan guru agama kepada kamu?
Konseli : Dia memberi motivasi agar tidak membenci guru.
Konselor : Apakah dari hal tersebut kamu menyadari
kesalahanmu?
Konseli : Iya.
Konselor : Baiklah dek mungkin ini hanya wawancara biasa,
yang mungkin awal dari mengenal kamu lebih dalam lagi. Dan terimakasih buat kehadiran
adek bisa bersama-sama dengan kami untuk
ikut disini. Dan mudah-mudahan dalam tugas kalian kedepan akan timbul kekompakan dan itu tergantung kepada adek, bagaimana
kamu memimpin sebuah kelompok. Dan mungkin sifat keras dan emosinya agak
diturunkan agar tidak mempengaruhi dalam belajar kamu………(memberi motivasi).
Dan
sekali lagi terimakasih atas kehadiran kamu dan kami sangat senang bisa bertemu
dengan kamu, kami berharap kamu sukses dalam belajar dan semoga sehat selalu.
Tuhan Memberkati.
Konseli : Buat kakak terimakasih atas sarannya.
Konselor dan konseli : Bersalaman………..
Kesimpulan
Dari
hasil wawancara diatas, kami masih belum menemukan masalah yang berat dari anak
tersebut dan wawancara diatas hanya sebatas mengenal masalah yang pernah dia
alami sebelumnya dan lebih berorientasi pada masalah kelompok. Dan pada saat
wawancara kami dapat mengetahui karakter dari anak tersebut bahwa dia orang
keras. Namun, dibalik karakternya tersebut ada teman-teman yang tidak
menyukainya. Untuk itu kami memberi sedikit saran kepada dia agar dia tidak
terlalu keras dalam mengahadapi kelompoknya. Serta kami memberikan beberapa
motivasi kepada dia dalam menjalankan sebuah kelompok.
Komentar