UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN, PENGANTAR PENDIDIKAN

UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN



Latar Belakang

Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang bagaimana situasi pendidikan. Jawaban yang benar tentang situasi pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya. Pembahasan ini akan mengkaji situasi pendidikan, dan unsur-unsur pendidikan.
Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya. Semua unsur- unsur dalam pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak hal yang dapat mengakibatkan suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali pendidik yang tidak patuh pada peraturan yang berakibat melemahnya suatu misi untuk mencapai visi secara maksinal.




A. SITUASI PENDIDIKAN

Situasi pendidikan merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya sejumlah kandungan pokok yang terdapat pada kegiatan pendidikan yaitu adanya peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan, yang ketiganya terintegrasi melalui proses pembelajaran.
Situasi pendidikan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat segnifikan dan meningkat secara terus menerus dari generasi kegenerasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan merupakan suatu proses transformasi budaya, dimana Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan – kebiasaan tertentu, larangan – larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat.




Situasi pendidikan saat ini tergolong maju,terbukti dengan adanya pertambahan pendidikan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini pemberian pendidikan sudah tidak dapat dibatasi oleh faktor-faktor dan persyaratan-persyaratan( khususnya faktor usia ). Nah, hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh setiap orang dalam mendapatkan pengetahuan yang baru yang bersifat mendidik kearah yang lebih baik.

“Education for All”yang berarti pendidikan itu adalah untuk semua.



B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

1. Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya.
Peserta didik memiliki ciri – ciri yang perlu dipahami pendidik :
a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b) Individu yang sedang berkembang
c) Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi
d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri




2. Pendidik

Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan ( kekuasaan batin mendidik ) dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir ( kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan ). Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita – cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.



3. Interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan, dimana ketika proses belajaran diruangan sedang berlangsung diharapkan antara pendidik dan murid adalah menjadi partner yang saling berargumen logis guna mendapatkan suasana belajar yang efektif. Ketika pendidik memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh. Diharapkan respon yang baik dari para peserta didik, baik dari persiapan sebelum pembelajaran dimulai maupun ketika terlaksananya pendidikan tersebut. Saling menghargai juga akan sangat membantu keberhasilan pembelajaran saat itu, pendidik ingin dihargai dan peserta didik juga ingin mendapat perlakuan yang santun pula.



4. Materi/ isi pendidikan ( Kurikulum )

Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini salah satunya meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.



5. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan

Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Alat pendidikan : media sosial, misalnya IT ( Internet Technology), Hand Phone, Televisi, Radio dan lain-lain.
Metode pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.
b) Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.




6. Perbuatan pendidik

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik ketika menghadapi peserta didik. Tata cara dan sikap seorang pendidik dalam penyampaian pelajaran juga menunjang pekembangan peserta didik, pendidik harus menghindari sikap menekan mental peserta didik, karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap pendirian, mental, serta perkembangan pengetahuan peserta didik.



7. Evaluasi dan tujuan pendidikan

Merupakan sikap mengulas kembali pelajaran-pelajaran yang sudah dipelajari dalam bentuk latihan dan tugas-tugas. Sehingga materi-materi pelajaran tetap melekat dalam diri peserta didik. Tujuannya adalah membangkitkan, memicu, dan menyegarkan kembali materi-materi yang telah dibahas sebelumnya, agar peserta didik semakin mantapdalm menguasai pelajaran tersebut.





Komentar

Gahayu 145 mengatakan…
yups sangat membantu..terimaksih.
Gahayu 145 mengatakan…
tapi tampilan template web kamu kurang menarik....